Background

Project Percobaan PT. JMI Gagal, Indo Mines.Ltd Jatuh ke Tangan PT. RAJAWALI GROUP



Ada hal yang sangat penting saat ini sebenarnya yang tidak diketahui oleh banyak orang. Karena memang hal ini tidak pernah diberitakan yaitu soal “gagalnya percobaan” pilot project PT. JMI. Kegagalan percobaan tersebut berupa upaya membikin 25 ribu ton Pig Iron, namun hanya dapat terkumpul 16 ribu ton. Sehingga produksinya saat ini PT. JMI sedang tidak berjalan, dikarenakan ada kesalahan teknis dalam proses tersebut. Kabar itu baru kami ketahui pada tanggal 02 September 2012 dari kantor berita luar negeri dan dapat diakses ke alamat:


1.http://www.google.com/gwt/x?client=msrim&u=http://www.theindonesiatoday.com/news/healines-news/item/322-indo--mines-confirms-trial-failure-of-jogja-ironplant.html&ei=utE9UMez0 IWRkQL5rICICg&wsc=pb



Dan tentu saja berita ini sangat menggembirakan bagi kita, dalam rangka itu sebenarnya ada pola-pola perjuangan yang dapat disenergiskan dengan kearifan budaya lokal, semisalkan dengan mengadakan“slametan” atau syukuran karena gagalnya proyek percontohan sebuah tambang yang sejak tahun 2006 sampai sekarang secara konsisten masih ditolak oleh warga PPLP-KP. “bahasa sederhananya kita syukuran karena perusahaan yang mengancam merampas tanah kita itu rusak”.
Atas kerusakan itu, katanya pihak perusahaan memerlukan waktu 4 Minggu untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Namun kami tidak yakin pihak perusahaan dapat memperbaiki kerusakan tersebut hanya dalam kurun waktu 4 Minggu saja. Karena kerusakan yang terjadi adalah akibat dari kesalahan teknis produksinya. Perlu diketahui, teknis produksi untuk mengambil pasir besi ini menggunakan alat yang bernama “smelter”. Sedangkan sistem smelter ini dapat dipastikan membutuhkan daya listrik yang sangat besar sekali.
Pola kerja dari pada smelter ini adalah diman proses pemisahannya tidak seperti proses pemisahan dengan menggunakan air, sehingga nantinya disebut dengan istilah “tailing”. Tailing itu adalah pemisahan sisa-sisa selain tanah, tetapi sudah bercampur dengan bahan kimia. Tapi untuk Pig Iron ini tidak seperti itu, yaitu proses penyaringannya tidak dengan dicuci melainkan dengan smelter yang membutuhkan daya listrik untuk memisahkan antara kandungan besi dan tidak, sehingga dalam prosesnya itu membutuhkan listrik yang sangat tinggi.
Menurut teorinya, produksi tambang yang membutuhkan energi listrik sangat besar seperti yang digunakan oleh PT. JMI pada tahap ini, perusahaan harus membangun pembangkit tenaga listrik sendiri. Hal yang sangat mereugikan rakyat saat ini adalah pilot project PT JMI masih menggunakan pembangkit negara (PLN). Jika prosesnya demikian (memakai PLN), berarti PT. JMI memakai uang rakyat. Sama seperti pembangunan pelabuhan yang sedang berlangsung di pantai Glagah dengan menggunakan uang rakyat. Padahal pelabuhan tersebut dibangun oleh departemen perikanan dan kelautan, namun nantinya akan digunakan untuk fasilitas PT JMI.

Indo Mines.Ltd Jatuh ke Tangan PT. Rajawali Group

Menurut pandangan kami persoalan usaha pertambangan, itu ada di persoalan investor/modal dan ijin operasionalnya, artinya jika kita menghendaki tambang untuk tidak jadi beroperasi maka kita harus memutus rantai investor/ modal dan persoalan ijin melalui cara-cara yang strategis. Logikanya orang tidak akan bisa menjalankan usaha apabila dia tidak punya modal. Jika orang tersebut berusaha mencari relasi untuk dijadikan investor/pemodalnya maka yang mesti kita lakukan bagaimana caranya agar para investor tidak mau menanamkan investasinya keperusahaan tersebut dengan cara menjelaskan bahwa tanah yang akan dijadikan tempat usaha masih bermasalah, sengketa dan seterusnya begitupun juga soal perijinan.
Bicara soal modal/keuangan dalam konteks rencana penambangan Pasir Besi di Pesisir Kulon Progo, hal yang perlu kita waspadai saat ini adalah soal 20%  saham dari Indo Mines.Ltd jatuh ketangan PT. Rajawali Group. Orang yang memiliki PT. Rajawali Corporation ini bernama Peter Sondakh dia juga pemilik PT. Bentoel. Pengusaha besar itu si Peter Sondakh yang antara lain memiliki perusahaan pabrik gula besar di lampung, dia memilki pabrik besar dengan puluhan ribu hektar tanah yang dikuasai. Pengusaha ini (Peter sondakh) terkenal di dunia Internasional di kalangan pengusaha karena keberuntunganya. Jadi Peter Sondakh ini sering disebut Midas, dalam cerita Yunani, Midas itu orang yang kalau ingin kaya, ia hanya cukup memegang apa saja, karena benda yang ia pegang itu bisa berubah jadi Emas atau apapun sesuatu yang ia inginkan, termasuk apabila Peter Sondakh memegang atau menguasai saham Indo Mines.Ltd. Itu menurut mitologi (mitosnya) Midas itu ya seperti itu perumpamaannya Si Peter Sondakh.
Saat ini kita menghadapi kapitalis nasional, saham 20% itu sudah paling besar di antara pemegang saham Indo Mines.Ltd lainya seperti credit suisse, ANZ (Ausralia Newziland). Ini apa artinya, ternyata di belakang juga ada Prabowo, yang kita tidak inginkan dia juga akan bermain dengan kekuasaan. Pertanyaannya kemudian lalu apa hubunganya dengan Prabowo? Hubungannya adalah sebagai hubungan afiliasi perusahaan. Jadi Peter Sondakh itu adalah orang yang sangat dekat sekali dengan Prabowo, sehingga bisa-bisa nanti kita juga berhadapan dengan Prabowo.
Jadi sekarang saham Indo Mines.Ltd tinggal 11 sen perlembarnya, untuk mendongkrak nilai sahamnya, Indo Mines.Ltd menggunakan cara dengan manipulatif seperti membayar wartawan Ruters yang mengatakan bahwa “dia mengutip pernyataan Sekwilda Kulon Progo yang intinya sebentar lagi feasibility study sudah oke, projek sebesar 1 Miliar dollar akan segera di mulai”. Kemudian berita itu di masukkan ke ASX (Bursa Efek Australia) sehingga pada waktu itu nilai sahamnya naik dari 20 menjadi 26 Sen/lembar

Kondisi Yang Menguntungkan kita saat ini
  1. 1.      Investor Indo Mines Ltd Mundur
Apa pentingnya dari investor ini? Investor inilah yang berasal dari seorang, kelompok atau investor yang akan membantu dari segi keuangan/material demi berjalannya sebuah pertambangan. Dalam kasus yang sedang dialami oleh Indo Mines saat ini dapat dapat diindikasikan karena tidak ada yang mau membeli. Tadinya insvestor yang ditunjuk adalah ANZ (Australia Newziland) ternyata sekarang sudah pindah. Kemudian saat ini menunjuk Bank Kredit Swiss (Bank Investasi dari Swiss) dan sudah ada pemberitahuan tentang investor tersebut. Biasanya jika perusahaan akan mengalami perubahan pihak investornya harus ada laporan kepada pasar modal tentang alasan mengapa terjadi perubahan. Untuk alasan ANZ sebagai investor yang mundur ini besar kemungkinan disebabkan karena Indo Mines Ltd adalah perusahaan yang tidak produktif.
  1. 2.      Nilai Sahan Indo Mines Ltd Menurun Tajam
Apa arti penting dari nilai saham ini? Nilai saham yang tinggi ini adalah dambaan bagi setiap pemilik perusahaan. Karena dengan tingginya nilai saham yang akan didaftarkan dibursa saham ini akan dapat terlihat kalau perusahaannya produktif dan memiliki harga jual yang tinggi. Hal lain yang menguntungkan bagi kita adalah saat ini sahamnya Indo Mines Ltd tinggal 11 sen. Padahal pada awal-awal lolosnya fasibility study dulu saham tertinggi Indo Mines Ltd mencapai 80 sen, pada waktu itu mereka bermain dengan memainkan isu-isu untuk mendongkrak nilai saham di ASX (Australia Stock Exchanges) atau Bursa Efek Australia. Indo Mines Ltd kemudian mengirim surat kepada ASX setelah fasibility study disetujui dengan berkata bahwa “Bank Cable Fasibility Study” yang maksudnya adalah perusahaan Indo Mines Ltd berada pada posisi yang sangat baik. Hal ini yang dulu membuat sahamnya Indo Mines Ltd 40 sen menjadi 80 sen, hanya dengan berita itu saja. Ditambah lagi mereka juga pernah mengirim surat kepada perusahaan jepang yang intinya mengatakan seolah-olah ada hubungan kontrak dengan perusahaan di Jepang. Hal ini yang kemudian dipublikasikan ke media agar banyak orang yang tahu soal kerja sama tersebut.

Kemungkinan yang Masih Bisa untuk Dilakukan

Kalau mundur dari perjuangan selama ini bagi PPLP-KP itu pasti tidak. Terutama dalam upaya mempertahankan hak milik tanah seperti slogan mereka “Bertani Atau Mati”. Bahwa kita yakin seyakin-yakinnya kalau kaum tani akan mengadakan perlawanan. Dalam situasi dimana sidang Amdal (Feasibility Study) sudah selesai saat ini ternyata tetap masih ada jalan yangsebenarnya masih ditempuh oleh Petani Kulon Progo diantaranya:
  1. Diusahakan untuk melakukan komunikasi dengan ESDM.
Mengapa harus ESDM? Karena sidang sidang penentuan terakhir ataupun pemberian ijin operasi tambang yang akan dilakukan oleh PT JMI di Kulon Progo untuk saat ini adalah keputusan yang akan dikeluarkan oleh ESDM. Gambarannya seperti ini: jikalau kondisinya dimana perda RT/RW Kulon Progo dan Provinsi no.2 th 2009 sudah disahkan, diakui sidang amdal (Fasibility study) yang sudah disetujui oleh Bupati Kulon Progo saat ini, ditambah dengan UU keistimewaan yang sudah disahkan saat ini. maka dipastikan akan sangat mudah sekali diberikan ijin menambang dari ESDM kepada pihak perusahaan PT JMI. Komunikasi yang dilakukan bisa dalam bentuk audiensi masyarakat Kulon Progo dengan ESDM dengan menggambarkan kondisi sebenarnya yang dialami oleh rakyat Kulon Progo bila PT JMI tetap berusaha beroperasi di wilayah Kulon Progo. Bila aksi seperti itu dilakukan masih ada kemungkinan ijin menambang tidak diberikan oleh ESDM kepada pihak PT JMI.
  1. Mengganggu Investor Credit Suisse (Bank Investasi dari Suisse).
Kepentingan kita untuk mengganggu investor ini adalah agar para investor ini tidak lagi percaya terhadap perusahaan dengan cara kita menjelaskan/memberikan informasi kepada Credit Suisse yang berkaitan dengan persoalankonflik tanah yang masih terjadi disana, persoalan kerusakan lingkungan, dan seterusnya yang tentu saja semua belum selesai. Ditambah lagi gagalnya percobaan produksinya yang dapat membuktikan bahwa perusahaan tersebut tidaklah produktif. Sehingga paling tidak ini dapat meyakinkan pada investor (Bank Investasi dari Suisse) agar mereka mundur dan tidak mau menjadi investor dari Indo Mines Ltd. Untuk menyampaikan informasi ke Credit Suisse ini dilakukan dengan cara menyurati ke Bank Pusatnya di Suisse atau dengan cara mendatangi kantor perwakilannya di Jakarta.